Latest Movie :
Recent Asisten Cantik
Tampilkan postingan dengan label stories. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label stories. Tampilkan semua postingan

Ini Dia Istri Petinggi Negara Berjilbab

Kate


Hai Hijabers Aceh. @asistencantik ingin berbagi informasi dengan kamu semua. Informasi tentang istri-istri beberapa petinggi negara yang berjilbab dan modelnya (dari gambar) dan juga yang sempat melabuhkan kain jilbab ke kepalanya, khususnya yang non muslim. Moga dapat menambah khazanah kamu semua ya. Jika ada yang pingin kamu tambahin, sangat bagus agar saling berbagi.

1. Najla Mahmud


Istri Muhammed Mursi, Presiden Mesir yang baru ini, menjadi Ibu Negara Mesir pertama yang menggunakan jilbab. Mulai dari Ratu Nariman, istri almarhum Raja Mesir King Farouk, hingga Suzzane Thabet Mubarak istri Husni Mubarak, tak ada yang menggunakan jilbab. Hampir semuanya menggunakan pakaian barat atau busana sekuler. Ada yang menarik dari sosok yang pernah mengecap bangku kuliah di University of Southern California juga memiliki pandangan yang ramah bagi warga mesir. Jika istri presiden terdahulu lebih melihat dirinya sebagai "First Lady" maka bagi Najla, dirinya justru melihat dirinya sebagai istri dari presiden yang menjadi pelayan rakyat. Najla mengatakan, ia lebih suka dipanggil Umi Ahmed atau Ibu Ahmed (mengacu pada anak tertuanya Ahmed). Atau Hajah, sebagai panggilan bagi wanita yang telah melakukan ibadah haji di Makkah.

2. Hayrunnisa Gul




Dialah istri dari Presiden Turki, Abdullah Gul, yang menjadi Presiden Turki mulai Agustus 2007. "Jangan lihat pakaian saya, tapi lihatlah apa yang saya kerjakan nanti," ujar Hayrunnisa Gul, saat wartawati sebuah stasiun televisi asing memawancarainya tak lama setelah pelantikan suaminya, Abdullah Gul, sebagai presiden Turki, pada Agustus 2007. Saat itu, dunia berpaling pada terpilihnya Gul yang dianggap akan membawa kembali negara sekuler Turki pada sistem Islam.

Beda dengan para ibu negara sebelumnya, Hayrunnisa memilih tetap berkerudung. Padahal pada pemerintahan sebelumnya, jilbab sempat dilarang masuk ke lembaga-lembaga resmi negara. Saran agar ia menanggalkan jilbab, tak pernah diindahkannya.

Kendati berjilbab, Hayrunnisa selalu tampil menawan. Ia membuang jauh anggapan bahwa jilbab identik dengan baju kedodoran, tak modis, dan kumuh. Ia tampil rapi, anggun, dan tetap dalam kaidah syar'i. Namun lagi-lagi, ia selalu meminta agar jangan menilainya dari pakaian, tapi dari karya yang dihasilkan.

Hayrünnisa Gül lahir di Istanbul, tahun 1965. Dia baru lulus dari Çemberlita? Girls High Schoolketika Abdullah Gül yang lebih tua 15 tahun melamarnya. Mereka menikah tahun 1980. Kini pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, yaitu Ahmet Münir (lahir 1983), Kübra (lahir 1985), dan Mehmet Emre (lahir tahun 1991). Sumber

3. Rosmah Mansur



Isteri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang kekeh dipanggil Rosmah Mansor dan bukan Rosmah Najib atau Rosmah Razak tidak memakai jilbab sebagaimana model jilbab yang dikenakan oleh istri Presiden Mesir atau istri Presiden Turki. Dari foto-foto yang bisa dilihat di internet maka istri yang bukan First Lady Malaysia lebih memakai kerudung atau penutup kepala atau rambut saja. 

4. Hajjah Saleha

Gelar dan nama lengkap istri Pangeran Brunai Darussalam ini adalah Her Majesty Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha binti Al-Marhum Pengiran Pemancha Pengiran Anak Haji Mohamed Alam. Dari istri-istri Sultan lainnya, Ratu Saleha terlihat menggunakan hijab. 

Azrinah (Mantan Istri Sultan)
Azrinaz Mazhar Hakim


5. Michelle Obama



Istri Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ini termasuk istri yang pernah merasakan sentuhan kain kerudung di kepalanya. Hal itu dilakukan ketika kunjungan ke Indonesia, November 2011. Saat itu, jilbab segi empat dikenakan Michelle saat melakukan kunjungan ke Mesjid Istiqlal Jakarta, mendampingi suaminya, Barack Obama. 

6. Ratu Elizabeth II


Di Masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi, Ratu Elizabeth II mengenakan jilbab, berjubah dan melepas sepatu. Penampilan unik dan langka ini sontak menjadi perhatian media di dunia.

7. Lady Diana dan Kate


The Duchess of Cambridge, Kate Midletton, berjilbab saat mengunjungi Masjid Assyakirin Kuala Lumpur Malaysia. Calon Ratu Inggris ini menggunakan jilbab sederhana, yang warna senada dengan gaun midi putihnya yang elegan. Cara Kate ini, mengingatkan  Putri Diana (Ibu dari Pangeran William, Mertua Kate) yang juga sempat menggunakan jilbab saat ia mengunjungi sebuah masjid yang ada di Pakistan. [Dari Berbagai Sumber]

Adakah lainnya? Yuk berbagi informasi










Ini Dia Negara Tidak Ramah Jilbab


Para hijabers semua. Kalian semua beruntung berada di Indonesia karena tidak ada aturan dan kebijakan dari penyelenggara negara yang melarang hijab, atau jilbab. Bahkan, dari Indonesia, kebangkitan jilbab sedang memperlahatkan "gairah"nya karena ikut didukung oleh kreatifitas para muslimah yang bergerak dalam bidang rancangan hijab. Karya-karya muslimah Indonesia bahkan mulai menembus manca negara.

Bisa dibayangkan betapa bangganya kita manakala suatu ketika nanti negara-negara yang tidak ramah jilbab akan semakin ramah dan pada akhirnya "ketakutan" terhadap mereka yang konsisten dengan ajaran agama (Islam) mendapat ruang yang makin luas. Kita doakan dan kita jawab dengan karya nyata. Amin

Berikut, @asistencantik berbagi informasi tentang negara-negara yang tidak ramah jilbab. Bukan untuk apa-apa. Siapa tahu informasi ini makin menantang Hijabers semua untuk menghasilkan karya yang memikat hati, siapa tahu dengan karya mu negara-negara yang tidak ramah jilbab ini bisa berpikir ulang dan bertindak ulang untuk makin ramah terhadap saudaramu yang konsen dengan jilbab tapi mendapat pelarangan dari negaranya.

Tunisia. Tahun 1981, meratifikasi UU no 108 yang melarang wanita muslimah di Tunisia menggunakan Jilbab di lembaga-lembaga pemerintahan. Akhirnya, ribuan muslimah disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat-pusat pendidikan. Tahun 1990-an, Menteri Urusan Agama Tunisia, Abu Bakar Akhzouri, mengeluarkan pernyataan bahwa jilbab tidak sesuai dengan warisan budaya Tunisia. Ia juga menilai jilbab sebagai ‘fenomena asing’ dalam masyarakat. Pada 2006, pemerintah Tunisia juga melarang murid-murid perempuan mahasiswinya memakai jilbab di sekolah dan kampus. Pemerintah Tunisia juga ‘mengharamkan’ wanita berjilbab ‘masuk’ dan dirawat di rumah sakit negara. Selain itu, pemerintah juga melarang ibu-ibu hamil melahirkan anaknya di rumah sakit negara lantaran berjilbab

Turki. Sejak tahun 1997, jilbab juga dilarang. Presiden negara sekuler ini, Ahmad Necdet Sezer, mengeluarkan dekrit melarang pemakaian jilbab di institusi pemerintahan, sekolah dan universitas. Larangan ini kemudian berimbas pada berbagai perlakuan diskriminatif terhadap muslimah. Wanita muslimah berjilbab tidak diizinkan meliput konferensi pers di lembaga-lembaga pemerintahan. Saat ini, Amnesti Internasional dilaporkan telah mengeluarkan sebuah laporan baru yang menyoroti diskriminasi terhadap umat Islam yang meningkat di negara-negara Eropa.Salah satunya adalah Turki, yang telah melanggar kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi dengan menerapkan larangan jilbab dan simbol keagamaan lainnya di perguruan tinggi. Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (Komite CEDAW) telah menyatakan keprihatinan tentang ketiadaan informasi mengani kerugian apabila menjalankan ajaran agama, termasuk jumlah perempuan Muslim yang dikeluarkan dari sekolah dan universitas karena memakai jilbab.

Jerman. Pada tahun 1998, seorang guru di Baden-Wurttemberg, Fereshta Ludin, menolak melepaskan jilbabnya saat mengajar di kelas. Kasus ini pun dibawa ke pengadilan. Hingga pada Juli 2003, Mahkamah pengadilan tertinggi Jerman menolak keputusan negara bagian Baden-Wurttemberg yang melarang guru Muslimah mengenakan jilbab di kelas. Pada Juni 2006, Jerman juga melakukan aksi pelarangan jilbab. Delapan dari 16 negara bagian menerapkan larangan pemakaian jilbab di sekolah-sekolah umum Jerman. Negara-negara bagian Jerman diantaranya adalah Baden-Wurttemberg, Berlin, Saarland, Lower Saxony, Bayern, dan North-Rhine Westphalia.

Perancis. Tahun 2002, seorang pekerja wanita muslim bernama Dalila Tahiri di Perancis, dipecat perusahaan tempatnya bekerja selama 8 tahun, lantaran menolak melepas jilbab yang dikenakannya saat bekerja. Pada 17 desember 2002 Dalila berhasil memenangkan kasusnya dipengadilan. Pihak perusahaan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar 1000 euro, membayar gaji Dalila semenjak pemecatannya dan memperkejakannya kembali diperusahaan tersebut. Pemerintah Perancis mengeluarkan UU anti-jilbab yang melarang pemakaian jilbab bagi pelajar dan mahasiswi muslimah di sekolah dan kampus pada 10 Februari 2004. UU ini dikeluarkan dengan alasan menjaga kesekuleran negara Perancis. Negara prancis termasuk negara eropa yang pertama melarang muslim untuk memakai  jilbab atau burga, Prancis ini menjadi Negara yang getol menerapakan langakah-langkah anti pemakaian jilbab. Isu jilbab ini meluas sebagai sebuah kontraversi ketika tahun 1989, tiga gadis muslim memakai jilbab ke sekolah umum dan sekolah negeri mereka ini di creil.  Kepala sekolah ditempat ketiga gadis tersebut belajar memerintahkan ketiga gadis itu untuk melepaskan jilbab yang mereka kenakan dan memakai “pakaian biasa” seperti murid-murid perempuan lain di dalam kelas. Akan tetapi ketiga gadis ini dan juga orangtua mereka menolak perintah itu, dengan alasan bahwa memakai jilbab  adalah merupakan salah satu ibadah menurut agama yang mereka anut.

Inggris. Pada November 2004, Uskup York, John Sentanu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar British Daily Mail yang menyatakan bahwa jilbab tidak sesuai dengan norma kesopanan.

Mesir. Pada November 2004 juga, Menteri Kebudayaan Mesir, Farouq Husin melontarkan pernyataan bahwa jilbab wanita muslim sebagai bentuk kemunduran. Farouq mengklaim bahwa Islam tidak mewajibkan jilbab kepada wanita muslimah. Bahkan dia mengatakan, sekiranya dirinya punya istri pasti dia akan melarangnya mengenakan jilbab

Belanda. Pada Maret 2006, Geert Wilders mengusulkan larangan mengenakan burqa. “Seorang perempuan yang berjalan-jalan di jalan dengan seluruh badan tertutup adalah sebuah penghinaan pada semua orang yang menyakini persamaan hak,” ujarnya. Pernyataannya memunculkan peraturan yang melarang pemakaian burqa secara sional di seluruh wilayah Belanda pada Desember 2006

Nigeria. Pada Oktober 2006, pemerintah Nigeria juga menerapkan larangan pemakaian jilbab di sekolah. Tidak hanya itu, pemerintah juga melarang penggunaan celana panjang dan peci bagi anak laki-lak. Kini, para pengacara Muslim berencana untuk menuntut pemerintah negara bagian terbesar Nigeria, Lagos untuk mencabut larangan pemakaian jilbab di sekolah. Pihak berwenang Lagos telah melarang pemakaian jilbab di sekolah. Pakaian Muslim juga dilarang di sebagian besar negara bagian barat tersebut.

Swedia. Seorang pekerja muslimah dipecat dari pekerjaannya oleh sebuah perusahaan taman hiburan liseberg di Gothenburg karena menolak melepaskan jilbab dan baju lengan panjangnya. Muslimah tersebut dipecat dan hanya diberi kompensasi sebesar 2000 dolar.

Spanyol. Gereja Katolik Spanyol mendukung larangan berjilbab ditempat-tempat publik. Mereka, menuduh, jilbab adalah simbol penindasan terhadap kaum perempuan. Padahal berdasarkan UU kebebasan beragamanya yang disahkan pada Juli 1967, Spanyol telah mengakui Islam.

Maroko. Kementerian Pendidikan menghapus sebuah teks ayat suci Alquran tentang seruan menutup aurat, dengan berdalih untuk mencegah munculnya golongan ekstrim.Juga menghapus hadist hingga foto seorang anak perempuan berjilbab yang sedang mencium tangan ibunya dari buku teks kurikulum sekolah.

Amerika. Pada Oktober 2006, seorang muslimah di Amerika Serikat yang terbunuh. Alia Ansari, ibu dari enam anak ini tewas ditembak oleh orang tak dikenal, ketika dalam perjalanan untuk menjemput anak-anaknya pulang dari sekolah, di kawasan pemukiman Glenmoor, Fremont, California. Ia ditembak di depan anak perempuannya yang masih berusia 3 tahun, tidak begitu jauh dari rumahnya. Anggota keluarga Ansari dan sejumlah pemuka Muslim menduga, satu-satunya motif orang yang membunuh Ansari adalah busana Muslimah dan jilbab yang dikenakannya.

Kanada-Quebec. Pada 25 Februari 2007, seorang pemain bola bernama Asmahan Mansour, diusir dari lapangan karena menolak melepaskan jilbabnya saat bertanding. Remaja 11 tahun asal Kanada ini bermain bersama klub Nepean Hotspur Selects Ottawa. Wasit yang mengusir dari lapangan beralasan karena jilbab yang dipakainya dapat membahayakan pemain lawan. Jean Charest kepala kementerian Quebec Kanada ikut angkat suara, berbicara dan mendukung keputusan wasit pertandingan yang menghentikan pemain berjilbab. Menurut Charest, “Hakim melakukan tindakan yang benar, karena dia ingin menerapkan peraturan permainan dengan serius." Sementara itu, FIFA yang melarang jilbab sejak 2007, kini FIFA telah mengonfirmasi mengenai izin pemakaian jilbab bagi pebola perempuan. Hal itu sekaligus mengakhiri polemik yang sempat terjadi di negara-negara Arab, di mana mereka menuntut pemakaian jilbab diperbolehkan, setelah FIFA sempat melarangnya sejak 2007 silam. Sementara itu, Perancis tetap kekeh melarang dalam kompetisi sepak bola. Perubahan aturan tersebut diambil setelah komite medis FIFA memutuskan dua desain jilbab yang tidak mengancam keselamatan bagi pemakainya. Desain yang disepakati harus bisa cepat dilepas serta tidak menganggu proses keselamatan. Sebelumnya aturan sepak bola telah melarang penggunaan peralatan berbahaya atau yang menampilkan simbol-simbol keagamaan.

Kosovo. Pada 29 Agustus 2011 dikeluarkan larangan jilbab dan pengajaran agama islam di sekolah-sekolah. Keputusan ini didemo  2000 muslim. Tahun 2011, Suriah melarang wanita berjilbab mendaftar perguruan tinggi, melarang guru berjilbab mengajar di sekolah-sekolah.

Kirgistan.  Pada September 2011, pemerintah Kirgistan melakukan pelarangan menghadiri kelas atau ruang kuliah dengan mengenakan Jilbab. Salah satu murid, bernama Rahat (14) memilih untuk keluar dari sekolah meski kemudian diperkenankan Rahat untuk menggunakan jilbab. Kalangan advokat menilai, larangan jilbab adalah serangan terhadap kebebasan beragama. Mereka berpendapat, jilbab dalah kode wajib berpakaian bukan simbol agama yang menampilkan afiliasi seseorang. Sebelumnya, pada tahun 2009, Presiden Kurmanbek Bakiyev menandatangani undang-undang melarang dakwah, pendidikan agama swasta dan impor atau penyebaran literatur keagamaan. Undang-undang juga mengharuskan semua komunitas agama untuk mendaftarkan diri organisasi mereka pada negara.

Rusia. Baru-baru ini, Oktober 2012, Presiden Vladimir Putin menyatakan dirinya meenentang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah yang ada di Rusia.Menurutnya, Rusia adalah negara sekuler dan harus menciptakan kondisi yang sama bagi semua warga negaranya. Sebelumnya, di Rusia selatan di mana seorang kepala sekolah melarang perempuan dari keluarga Muslim mengenakan jilbab di sekolah. Orang tua mereka memprotes langkah tersebut. [Dari Berbagai Sumber]

Yuk, Follow @asistencantik untuk informasi lebih cepat. Kamu juga bisa "menugaskan" @asistencantik untuk informasi yang kamu butuhkan.



Perempuan Aceh, Dulu dan Kini?

Merana Karena Foto Seksi

Alona Tidak Mau Titutup





Ketika si wanita ini meninggal dunia, ibunya selalu bermimpi dijumpai arwah anaknya. Dalam mimpinya, si arwah meradang menyayat hati, merayu dan meminta ibunya agar menghapus segera gambar-gambar dirinya yang mengumbar aurat di facebook. Kisah lebih lengkap, klik di sini
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Asisten Cantik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger